Pertama kali masuk SD sekitar tahun 1991, aku bersekolah di SD Wahid Hasyim yang masih satu tempat dan satu kawasan dengan TK dan SMP Wahid Hasyim. Di sekolah ini banyak sekali pengalaman-pengalaman berharga yang aku dapatkan sampai aku dewasa saat ini, diantaranya:
Tes Masuk
Masih teringat jelas pertama kali aku masuk di sekolah ini aku dites, dengan tes berdoa, membaca dan menulis. Semua itu ku lalui dengan lancar walaupun waktu itu sempat gugup tapi akhirnya aku lulus dan dapat bersekolah disini.
Kelas 1
Yang masih teringat dipikiranku sampai sekarang, saat kelas satu disekolah ini seluruh muridnya diajarkan Sholat setiap harinya. Setiap hari sebelum dimulai pelajaran dua orang murid kadang laki-laki dan kadang perempuan maju kedepan, naik di meja yang telah disediakan dan memperagakan gerakan Sholat beserta doanya dipandu oleh guru (namanya lupa), saat itu semua yang ada dikelas menirukan bacaan dan memperhatikan gerakan Sholatnya dari awal sampai akhir. Hal ini benar-benar melekat sampai sekarang. (semoga pahala senantiasa mengalir pada beliau, sang guru yang mengajarkan Sholat)
Dan hal yang membuatku sedih saat kelas 1 SD adalah ketika kakekku yang bernama Pair meninggal dunia, hal ini terjadi saat hari minggu ketika aku sedang bermain di Unisma, ketika aku akan ke Masjid Jami’ Unisma aku dipanggil Mas Bagong, “iku rudi a? Omongno rudi, kongkonen moleh, mbah e g ono” tanyanya kepada temanku yang menemuinya. Saat itu juga aku pulang kerumah dan melihat dirumah sudah ramai dengan orang-orang. Semoga amal ibadahnya diterima Allah SWT dan diampuni segala dosanya, Amin, Alfatehah…
Mlg, 081215
Kelas 2
Saat kelas dua ini hal yang paling berkesan adalah ketika aku belajar untuk menulis menggunakan bolpen, karena selama kelas 1 aku masih menggunakan pensil saat menulis, hanya beralih dari pensil ke bolpen saja yang menurut orang dewasa masalah kecil dan tidak berefek tapi menurutku hal itu efeknya seperti orang dewasa yang meninggalkan rumah masa kecilnya menuju rumah baru yang asing baginya. Dan yang berkesan lagi adalah saat pertama kali mengenal jurus pengawutan dalam menjawab soal-soal ujian, dan hanya memilih muter kancing baju atau jawaban berdasarkan abjad a-b-c-d sambil mengucapkan mantra “sing tak pilih lha iyo iki”.
Kelas 3
Yang teringat jelas di pikiranku saat kelas ini adalah wali kelas yang bernama ibu tin, beliau adalah guru bahasa jawa yang familiar dan sangat telaten dalam menghadapi anak didiknya. Pernah suatu ketika habis berolah raga seluruh muridnya di rawat/dirumat dengan menyisir satu-satu muridnya supaya terlihat rapi dan bersih.
Kelas 4
Kelas empat adalah masa-masa mengenal pribadi diri sendiri, karena saat itu wali kelasku yang bernama Bu Yuli sangat suka memperhatikan anak-anak yang kurang komunikatif seperti aku dan anak-anak yang kurang aktif. Di kelas ini aku juga diajarkan kebersihan dengan mengepel kelas setiap kali giliran piket, karena dikelas-kelas sebelumnya piket hanyalah menyapu, menghapus papan tulis dan membersihkan debu-debu. Kebiasaanku yang tak terlupakan saat kelas 4 adalah ketika berangkat sekolah pasti ngepres jam 7.00, padahal masuknya juga jam 7.00. hal ini aku lakukan karena aku mengamati kebiasaan masuk wali kelasku ini selalu jam 7.05 sehingga aku punya waktu 5 menit untuk tidak terlambat dimata wali kelas, tapi tidak diperaturan sekolah, heheheee
Kelas 5
Kelas ini mengajarkan aku untuk selalu taat pada Agama, karena saat kelas ini wali kelasku yang bernama Bu Siti adalah Guru Agama Islam, sehingga ketika beliau mengajar ataupun memberi pengarahan selalu diberikan kiat-kiat sesuai ajaran Agama.
Kelas 6
Kelas ini mengajarkan aku pada kejujuran, karena saat ujian akhir sekolah aku hanya mengandalkan kemampuanku sendiri, walaupun aku tidak bisa mengerjakan suatu soal pasti mengeluarkan jurus andalan ilmu pengawutan, karena ilmu ini sudah terbukti dan menjadi pengalaman pribadi diri sendiri, walaupun mengarang tapi hasilnya hampir selalu benar dan bahkan selalu benar. Kadang aku juga heran sendiri, bertanya-tanya sendiri dan kadang senyum-senyum sendiri “kok bisa benar yaaa…”. hal yang membuktikan ini adalah terbukti dari Danem atau nilai akhir, danem ku saat lulus SD sebesar 34.09 sedangkan temanku bermainku yang mengikuti les privat saja hanya 29.56 dan 32.12. dan inilah kelebihanku terhadap ilmu pengawutan, hahahahaaa…
Leave a Reply