Pernah suatu ketika Rasulullah Saw. menangis sepanjang malam. Apa yang membuat beliau menangis sepanjang malam? Apakah istri? Anak keturunan? Harta benda dan kebun-kebun?
Ternyata bukan karena hal-hal duniawi tersebut. Beliau menangisnya karena dalam shalatnya beliau membaca Al-Quran Surah Al-Ma’idah [5] ayat 118 yang menceritakan doa untuk umatnya, untuk kita Beliau shalat sambil menangis hingga waktu shubuh tiba. Beliau terus mengulang-ulang ayat tersebut.
“Jika Engkau siksa mereka, sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba-Mu, dan jika Engkau mengampuni mereka, sesungguhnya Engkau Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.”
Kemudian beliau memanjatkan kedua tangan seraya berdoa, “Ya Allah, umatku … umatku ….”
Lalu beliau menangis tersedu-sedu.
Allah Ta’ala berkata kepada Malaikat Jibril, “Wahai Jibril, pergi dan temuilah Muhammad. Tuhanmu Maha Mengetahui. Sekarang tanyakan kepadanya, kenapa dia menangis?”
Malaikat Jibril pun menemui Rasulullah Saw. untuk menanyakan sebab musabab beliau menangis. Rasulullah Saw. berterus terang kepada Malaikat Jibril mengenai kekhawatiran beliau pada umat beliau.
Malaikat Jibril pun melaporkan pengaduan Rasulullah itu kepada Allah. Allah menjawab, “Sekarang, pergi dan temui Muhammad. Katakan padanya bahwa Aku meridainya untuk memberikan syafaat kepada umatnya dan Aku tidak akan berbuat buruk kepadanya.” (HR Muslim dan Ath-Thabari)
Rasulullah Saw. manusia mulia itu, laki-laki agung itu, menangis dalam shalatnya. Menangis memohon ampunan untuk umatnya, kita.
Maa Syaa Allah. Sungguh besar cinta Rasulullah Saw. pada kita. Bagaimana dengan kita? Menangiskah kita ketika mengingat Allah & RasulNya?.
#islamsantun
“Setinggi-tinggi tahu, sedalam-dalamnya tahu, seluas-luasnya tahu, belum tentu mengerti.
Setinggi-tinggi mengerti, sedalam-dalamnya mengerti, seluas-luasnya mengerti, belum tentu merasa.” | Dawuh ‘Abah Anom’ Al Fatihah…. #abahanom
Leave a Reply